Stowaways: Kuman bertahan di pesawat selama berhari-hari

Semua konten diperiksa oleh jurnalis medis.

MunichDunia semakin dekat - itu keuntungan bagi kuman. Berkat diangkut dengan pesawat, mereka bisa berkeliling lebih banyak. Bukan hanya para pelancong itu sendiri yang bisa menularkan. Bakteri juga bertahan selama berhari-hari di kursi pesawat.

“Banyak pelancong udara takut tertular penyakit dari penumpang lain, justru karena mereka menghabiskan begitu banyak waktu di ruang terbatas,” jelas Kiril Vaglenov dari Universitas Auburn. Seberapa beralasankah kekhawatiran ini? Karena untuk menginfeksi orang lain, bakteri patogen terlebih dahulu harus bertahan dalam kondisi buruk di dalam pesawat. Para peneliti memilih dua kuman untuk tes: Pertama, Staphylococcus aureus (MRSA), yang terus menjadi berita utama karena merupakan salah satu bakteri multi-resisten dan tidak dapat berbuat banyak melawan antibiotik. Di sisi lain, patogen EHEC Escherichia coli, yang menyebabkan diare dan muntah melalui transmisi fecal-oral.

Para ilmuwan mengambil enam permukaan khas dari pesawat, misalnya nampan plastik, tombol flush toilet atau bahan penutup untuk kursi pesawat. Bahan-bahan tersebut secara hati-hati terkontaminasi bakteri, baik dalam larutan garam, keringat buatan atau ludah buatan. Para peneliti memaparkan sampel yang diperlakukan dengan cara ini ke kondisi ruangan yang berlaku di pesawat - yaitu kelembaban udara yang lebih rendah atau perubahan tekanan dan suhu udara.

Bakteri berkeliaran di sandaran tangan

Memang, meskipun lingkungan di pesawat jauh dari ideal untuk patogen, mereka bertahan untuk waktu yang lama. MRSA sangat baik pada kantong di bagian belakang kursi, di mana mereka masih dapat ditemukan hingga 168 jam - yaitu, seminggu - setelah kontaminasi. E. coli, pada gilirannya, masih dapat terdeteksi di sandaran tangan selama 96 jam (4 hari) dan berpotensi menular. Ini terbukti benar-benar tidak tergantung pada cairan yang digunakan untuk mengoleskan kuman.

“Studi kami membuktikan bahwa kedua jenis bakteri dapat bertahan hidup di permukaan tertentu selama beberapa hari di dalam pesawat,” kata Vaglenov.Para peneliti sekarang ingin menggunakan hasil mereka sebagai dasar untuk menguji bagaimana sebuah pesawat dapat dibersihkan dan didesinfeksi dengan paling efektif. Selain itu, pemikiran sedang diberikan tentang bagaimana bahan antibakteri dapat dimasukkan ke dalam interior pesawat. Ke depan, patogen lain juga akan diuji kelangsungan hidupnya di dalam pesawat, misalnya patogen tuberkulosis. (lh)

Sumber: siaran pers American Society for Microbiology: Bakteri Dapat Berlama-lama di Permukaan Pesawat Selama Berhari-hari (20 Mei 2014)

Tag:  Bayi Anak kesehatan perempuan mata 

Artikel Menarik

add