Sakit perut pada anak

dan Martina Feichter, editor medis dan ahli biologi

Martina Feichter belajar biologi dengan jurusan farmasi pilihan di Innsbruck dan juga membenamkan dirinya dalam dunia tanaman obat. Dari situ tak jauh ke topik medis lain yang masih memikat hatinya hingga saat ini. Dia dilatih sebagai jurnalis di Axel Springer Academy di Hamburg dan telah bekerja untuk sejak 2007 - pertama sebagai editor dan sejak 2012 sebagai penulis lepas.

Lebih lanjut tentang para ahli Semua konten diperiksa oleh jurnalis medis.

Apa itu sakit perut?

Anak-anak sering mengalami sakit perut, misalnya karena makan terlalu banyak, terlalu gemuk atau terlalu manis, atau karena sembelit. Sakit perut akibat perut kembung dan sembelit dapat dicegah dengan membiarkan bayi menggali lebih sering dan anak yang lebih besar makan porsi kecil makanan berserat tinggi dan minuman non-karbonasi.

Terkadang sakit perut juga merupakan tanda penyakit serius seperti radang usus buntu atau radang panggul.

Namun, sakit perut pada anak-anak tidak selalu berasal dari organik, seperti halnya dengan infeksi usus, perut kembung, makan berlebihan, dll. Mereka sering memiliki penyebab psikologis. Misalnya, ketakutan dan stres dapat memanifestasikan dirinya dalam bentuk sakit perut, terutama pada anak yang lebih besar.

Apa yang harus saya waspadai jika saya sakit perut?

Sedikit perhatian orang tua sering kali membantu: pelukan, pijatan lembut di perut, atau secangkir teh adas. Bahkan dengan pengobatan alami, Anda harus berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu, karena tidak setiap anak bereaksi dengan cara yang sama. Namun, Anda pasti harus membawa anak Anda ke dokter dalam kasus sakit perut berikut:

  • sakit perut akut dan parah
  • dinding perut yang sangat tegang
  • Gejala lain seperti demam, menggigil, diare atau muntah
  • Sakit perut yang sudah ada sejak lama dan tidak ada penyebab yang jelas

Anda harus selalu menganggap serius nyeri akut. Ini terutama benar jika setelah satu jam mereka terus bertahan, kolik, atau anak tidak mau bergerak, menarik kaki mereka ke tubuh mereka dan bahkan mungkin demam. Maka Anda harus menemui dokter! Bisa jadi sakit perut tersebut disebabkan oleh suatu penyakit yang memerlukan penanganan medis (bahkan mungkin operasi).

Dokter anak pertama-tama akan mendapatkan gambaran nyeri yang akurat untuk menentukan penyebabnya. Penting, misalnya, apakah itu sakit perut akut (baru) atau kronis (lama). Bagian tubuh yang tepat di mana nyeri terjadi (lokalisasi nyeri), sifat nyeri (menarik, menusuk, tumpul), hubungan temporal nyeri dan gejala yang menyertainya juga memberikan informasi tentang kemungkinan penyebabnya.

Lokalisasi nyeri

Anak-anak kecil khususnya, tetapi juga anak-anak sekolah, sering melaporkan rasa sakit di perut dan di daerah pusar. Ini bisa berupa nyeri perut fungsional atau psikologis. Secara umum, semakin jauh sakit perut dari pusar, semakin sering sakit perut yang disebabkan secara organik.

Perhatikan bahwa anak kecil khususnya belum dapat menemukan rasa sakit dengan benar. Nyeri di daerah yang jauh dari perut (seperti telinga dan sakit tenggorokan) kadang-kadang disebut sebagai "sakit perut". Selain itu, sakit perut sebenarnya bisa menyebar, dalam kasus kolik bilier, misalnya, di bahu kanan.

Karakter sakit

Nyeri bisa seperti kolik, yaitu parah dan pada interval pendek.Mereka juga bisa bertahan selama beberapa jam (nyeri persisten). Karakter sakitnya bisa perih, menusuk, atau tumpul misalnya. Bagaimana rasa sakit yang dirasakan biasanya hanya bisa digambarkan oleh anak sekolah.

Aspek penting lainnya untuk diagnosis adalah intensitas nyeri, yaitu seberapa parah nyerinya. Wajah berkerut kesakitan, kulit pucat, dan ketakutan harus selalu ditafsirkan sebagai indikasi penyebab serius.

Koneksi temporal dari rasa sakit

Hubungan temporal rasa sakit juga memberikan informasi tentang penyebab:

  • Jika sakit perut terjadi saat bernafas, ini bisa menjadi indikasi pneumonia.
  • Infeksi saluran kemih bisa hadir jika rasa sakit dirasakan saat buang air kecil.
  • Sakit perut berulang yang berhubungan dengan makan dapat menyebabkan tukak lambung atau penyakit refluks, di mana isi lambung yang asam mengalir kembali ke kerongkongan. Intoleransi makanan juga merupakan pilihan.
  • Jika Anda mengalami sakit perut sebelum atau sesudah buang air besar, sembelit atau radang usus mungkin terjadi.

Gejala bersamaan

Jika gejala seperti demam, muntah, diare, sembelit dan/atau rasa terbakar saat buang air kecil terjadi selain sakit perut, ini dapat membantu untuk menemukan penyebabnya. Misalnya, penyakit radang akut pada perut sering menyertai demam tinggi. Juga beri tahu dokter tentang operasi sebelumnya pada anak atau menstruasi pada anak perempuan.

Tag:  berita pertolongan pertama kehamilan 

Artikel Menarik

add