Digitoksin

Semua konten diperiksa oleh jurnalis medis.

Digitoxin adalah glikosida jantung yang meningkatkan kinerja jantung dan dengan demikian meningkatkan aliran darah. Ini digunakan dalam pengobatan gagal jantung (gagal jantung) dan detak jantung tidak teratur. Di sini Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan, efek dan efek samping dari Digitoxin.

Beginilah cara kerja Digitoksin

Digitoxin menghambat enzim (magnesium-dependent Na / K-ATPase) yang berlabuh di membran sel dan yang mengangkut ion natrium keluar dari sel dan, sebagai imbalannya, ion kalium ke dalam sel. Hal ini meningkatkan konsentrasi natrium di dalam sel, sementara pada saat yang sama konsentrasi kalium dalam sel menurun. Peningkatan konsentrasi natrium sekarang mempengaruhi penukar natrium / kalsium, yang sekarang mengangkut lebih sedikit ion kalsium keluar sel.

Akibatnya, lebih banyak ion kalsium disimpan dalam apa yang disebut retikulum sarkoplasma (kompartemen di dalam sel) selama fase relaksasi (diastol) jantung. Jika jantung berkontraksi (sistol), maka lebih banyak ion kalsium yang dilepaskan dari simpanannya.

Digitoxin meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik positif). Selanjutnya, Digitoxin memperlambat denyut jantung (efek kronotropik negatif) dan menghambat konduksi eksitasi (efek dromotropik negatif).

Penyerapan, pemecahan dan ekskresi digitoksin

Digitoxin biasanya diminum (aplikasi oral), kadang juga diberikan langsung ke pembuluh darah (aplikasi intravena). Setelah pemberian oral, bahan aktif hampir sepenuhnya diserap ke dalam darah di saluran pencernaan. Efek obat jantung muncul setelah sekitar 20 sampai 120 menit bila diberikan secara intravena, dan hanya sedikit kemudian bila diberikan secara oral. Sebagian besar dimetabolisme di hati.

Digitoxin tinggal di dalam tubuh untuk waktu yang sangat lama. Setengah dari bahan aktif hanya diekskresikan enam sampai delapan hari setelah pemberian (waktu paruh eliminasi). 60 persen dari eliminasi terjadi dengan urin dan 40 persen dengan empedu dengan tinja.

Kapan Digitoksin digunakan?

Digitoksin digunakan untuk:

  • gagal jantung akut dan kronis (gagal jantung)
  • Fibrilasi atrium

Beginilah cara Digitoxin digunakan

Digitoxin biasanya diresepkan sebagai tablet. Dosis ditentukan secara individual.

Terapi dimulai dengan saturasi: Dalam tiga hingga lima hari pertama, pasien biasanya mengonsumsi 0,05 hingga 0,1 miligram digitoksin tiga kali sehari. Setelah itu, dosis dikurangi menjadi rata-rata 0,07 miligram per hari.

Apa efek samping dari Digitoksin?

Efek samping yang paling penting dari Digitoxin termasuk detak jantung tidak teratur, sakit kepala, kantuk, gangguan penglihatan warna (penglihatan kuning), mual dan muntah. Efek lain yang tidak diinginkan juga mungkin terjadi, seperti kebingungan, kegelisahan, psikosis akut, delirium, serangan epilepsi, ruam kulit, pembesaran kelenjar susu pada pria (ginekomastia) dan penurunan jumlah trombosit darah (trombositopenia).

Apa yang harus dipertimbangkan saat menggunakan Digitoxin?

Digitoxin tidak boleh digunakan dalam kasus berikut:

  • diketahui hipersensitif terhadap digitoksin
  • kardiomiopati dilatasi (pembesaran abnormal otot jantung)
  • cor pulmonale kronis ("jantung paru-paru")
  • peradangan akut pada otot jantung (miokarditis)
  • peningkatan atau penurunan kadar kalium dalam darah (hiper/hipokalemia)

masa kehamilan dan menyusui

Glikosida jantung seperti Digitoxin dapat digunakan selama kehamilan untuk gagal jantung dan sebagai obat untuk aritmia jantung pada ibu atau anak yang belum lahir.

Jika memungkinkan, bahan aktif lainnya (seperti acetyldigoxin, digoxin) harus digunakan selama menyusui. Jika perlu menggunakan Digitoxin, harus diputuskan berdasarkan kasus per kasus apakah wanita tersebut harus berhenti menyusui sebelumnya.

Interaksi

Digitoxin dapat berinteraksi dengan zat aktif lain yang dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini dapat mempengaruhi efek dan efek samping dari obat jantung atau obat lain.

Misalnya, penggunaan simultan diuretik tertentu (diuretik kalium uretik) atau kortikosteroid ("kortison") meningkatkan risiko aritmia jantung.

Jika arang aktif digunakan bersamaan (untuk diare atau keracunan) atau cholestyramine (agen penurun kolesterol), mungkin perlu untuk meningkatkan dosis digitoksin. Hal yang sama berlaku jika rifampisin (antibiotik) atau fenobarbital (untuk anestesi dan melawan epilepsi) digunakan sebagai tambahan untuk obat jantung. Interaksi juga dapat terjadi dengan pemberian beta blocker (obat kardiovaskular) secara simultan.

Cara mendapatkan obat digitoksin

Digitoxin memerlukan resep dan oleh karena itu hanya tersedia di apotek setelah menunjukkan resep dokter.

Tag:  makanan nilai laboratorium perawatan kulit 

Artikel Menarik

add