Kanker usus besar: bakteri usus meningkatkan pertumbuhan tumor

Semua konten diperiksa oleh jurnalis medis.

MunichPara peneliti telah mengidentifikasi faktor yang sebelumnya tidak diketahui untuk perkembangan kanker usus besar: flora usus. Para ilmuwan menduga bahwa beberapa bakteri dapat bermigrasi ke dinding usus dan memicu proses inflamasi yang fatal di sana.

Kanker usus besar adalah hasil dari mutasi genetik. Mereka menyebabkan sel-sel yang sebelumnya sehat merosot. Pada awalnya mereka membentuk tumor yang tidak berbahaya yang disebut polip. Kadang-kadang ini kemudian berkembang menjadi tumor ganas. Meskipun mutasi tersebut dapat terjadi di mana saja di usus, beberapa bentuk kanker usus besar menumpuk di bagian tertentu dari saluran pencernaan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa faktor non-genetik lainnya juga terlibat dalam perkembangan ulkus ganas.

Bebas tumor meskipun gen buruk

Sebuah tim peneliti New York telah menyelidiki peran apa yang dapat dimainkan oleh bakteri usus dalam perkembangan kanker usus besar. Mereka menggunakan percobaan dengan tikus yang secara genetik diprogram untuk mengembangkan kanker usus besar. Mereka memberikan antibiotik yang sangat efektif untuk hewan yang membunuh bakteri di usus. Akibatnya, hewan-hewan itu tidak mengembangkan polip apa pun meskipun mereka memiliki program genetik.

Bakteri di dinding usus

Ini menunjukkan bahwa bakteri diperlukan untuk tumor berkembang. Seperti yang diharapkan, polip tumbuh di beberapa bagian usus pada hewan yang tidak diberi terapi antibiotik. Para peneliti menduga bahwa bakteri bermigrasi dari usus ke jaringan dinding usus dan memicu reaksi peradangan di sana. Dan itu bisa mendorong pertumbuhan tumor. "Memahami interaksi antara mutasi genetik, bakteri usus dan proses inflamasi dapat mengarah pada terapi baru melawan kanker usus besar," kata direktur studi Sergio Lira dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York.

Gaya hidup membentuk flora usus

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi bakteri usus mana yang berisiko dan bagaimana jumlahnya di usus manusia dapat dikurangi. “Selain faktor genetik, ada sejumlah faktor gaya hidup yang memengaruhi risiko kanker usus besar,” jelas Lira. Ini termasuk, misalnya, obesitas dan faktor gizi seperti konsumsi daging merah atau konsumsi alkohol yang tinggi. Karena mereka semua dapat mempengaruhi flora usus, ini bisa menjadi mekanisme yang mungkin menjelaskan hubungan antara diet dan kanker. (lih)

Sumber: Bongers, G., et al.: Interaksi mikrobiota inang, gangguan genetik, dan peradangan mendorong perkembangan lokal neoplasma usus pada tikus, 2014. J. Exp. Med. doi: 10.1084 / jem.20131587

Tag:  obat alkohol diet RSUD 

Artikel Menarik

add